Ekonomi merupakan
salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Istilah
"ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos)
yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti
"peraturan, aturan, hukum". Secara garis besar, ekonomi diartikan
sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah
orang menggunakan konsep ekonomi, dan data dalam bekerja.
Ekonomi memang
benar-benar luas penjabarannya salah satunya adalah ekonomi kekuatan. Ekonomi
kekuatan sendiri adalah konsep komprehensif yang dikeluarkan oleh Persatuan
Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai salah satu cara dan upaya untuk menuntaskan krisi
ekonomi global.
Secara awam pengertian ekonomi
kekuatan adalah teladan ekonomi yang menekankan upaya untuk membetuli taraf
hidp manusia yang secara waktu bersamaan mengurangi akibat kerusakan
lingkungan. Konsep ini tak ada yang salah, melainkan ada beberapa klasifikasi
organisasi penyelamat lingkungan yang membuktikan konsep ini sebagai upaya
untuk finansialiasasi alam. Mungkin anggapan ini ada benarnya, melainkan
konsisten tak sepenuhnya benar.
Ekonomi kekuatan
adalah sebuah konsep teladan pembangunan ekonomi dengan 3 buah pilar kebijakan
utama, adalah :
Kebijakan ekonomi rendah karbon
·
Hemat Daya
·
Melibatkan orang banyak
Yang menjadi persoalan / persoalan utama dalam pemakaian Ekonomi kekuatan itu sendiri adalah sejauh
mana kefektifitasan serta implementasi dari konsep ekonomi kekuatan lebih-lebih
di Indonesia. Dalam kondisi ekonomi yang sedang tumbuh pesat ini tentu saja
memerlukan konsumsi kekuatan yang tak sedikit, disaat yang bersamaan cadangan
kekuatan kian menipis sebab mayoritas disupply oleh SDA yang tak bisa
diperbarui.
Karena dasar itulah Ekonomi
kekuatan hadir untuk menjawab persoalan hal yang demikian. Ekonomi kekuatan
yang dicetus PBB ini juga di dukung oleh negara-negara maju secara ekonomi
sebab mereka menyadari peran pentingnya ekonomi kekuatan dalam perekonomian
mereka.
Namun, untuk negara-negara yang sedang berkembang lainnya
alih-alih berkeinginan fokus pada upaya penciptaan teladan perekonomian yang benar-benar teladan ekonomi kekuatan, kontekstualisasi
cara kerja kekuatan di Indoensia menjadi salah kira sebab ekonomi kekuatan cuma
ditafsirkan sebagai upaya untuk mengurangi gas karbon tanpa adanya penciptaan
sebuah teladan perekonomian yang berkelanjutan serta ramah lingkungan dengan
basis pada kefeisiensi kekuatan, karbon rendah serta melibatkan orang banyak.
Penerapan Ekonomi
kekuatan di Inoensiapun juga belum melibatkan pihak banyak. Dari sembilan
sektor prioritas ekonomi kekuatan, sektor pertanian (agraris) belum dijadikan
sektor prioritas utama bagi Indonesia. Meski, seperti yang kita tahu 60%
penduduk kurang mampu didonasikan oleh sektor pertanian ini.
Tak seperti India, mereka menginvestasikan modal yang besar
untuk sektor ekonomi dalam rangka
realisasi ekonomi Daya di negaranya. Sektor ekonomi di Indonesia masih dianggap
remen dan seelah mata oleh pemerintah kita senddiri. Misalkan, belanja dan
pembangunan infrastruktur pertanian seperti irigasi, dsb cuma 3 Trilyun saja.
Masih jauh dari keperluan yang itu baru mengkover 30an% saja keperluan di tahun
2011.